@octaviani @9a81fece @c6ed886c @3c713104 @5a28c2f2 @d0a534e7 @92dc1a80 ini adalah masalah "melek" investasi/keuangan. Literasi keuangan di Indonesia itu sangat kurang. Jgnkan ttg keuangan, ttg literasi saja Indonesia masih kurang(termasuk gw sih sejujurnya :0040: ).
Tpi ya minimal usaha, apalagi soap duit. Kadang org udh tau kurang literasi, malah makin dibiarin aja, gk mau cari tau knp kok "RUPIAH" seolah2 turun tiap tahun, atau jgn omongon mata uang krn terlalu kompleks, omongin harga bahan baku aja, knp naik trus. Orang mikirnya krn "Pemerintah", ya memang pemerintah bsa mempengaruhi harga pangan, padahal pemerintah hanya bbrp persen aja ngaruhnya. Krn tetap, pasar yg menentukan harga itu.
Hukum ekonomi sederhana, semakin banyak permintaan, barang sedikit, harga naik(pangan). Semakin banyak barang, permintaan sedikit, harga turun(fiat).
kalau di runut ujung pangkalnya, ujungnya rakyat, dan pangkalnya adalah uang pemerintah. uang nya sudah broken. sudah rusak. mau diapakan juga sudah rusak. bayangin aja rakyat nabung uang di bank, hanya 5 persen saja yang disimpan di bank, 95% sisanya di kreditkan lagi. lalu dikreditkan lagi. lalu dikreditkan lagi... fractional reserve...
niatnya mencegah kerusakan. tapi kalau barang rusak harusnya kan dibuang dan diganti dengan yang baru. bukan dipertahankan...
mari pindah ke #bitcoin.. pakai #fiat hanya sebatas untuk hidup harian saja.
tabung hanya dalam #bitcoin .
biarkan #fiat menuju kematiannya
"Breakthroughs, that step-change our lives for the better, invariably come from something that most people couldn’t see. Our belief of how the world should exist and operate is shaped from looking backwards, not forward, so it makes sense that new paradigms that change everything — face resistance in our minds. Because most people don’t see them, breaking through an existing paradigm needs to provide enough compelling value for users to disrupt an old paradigm. Apple’s iPhone for instance, didn’t copy the market leader, Research in Motion’s Blackberry design of needing a keyboard or selling to businesses who required RIM’s security. It created a digital interface when that wasn’t ‘needed’ and created an entirely new platform that changed the industry as a result. Along the way, the Blackberry died, unable to compete with the value for users, that was now increasing exponentially on Apple’s platform."