@s4if 🇵🇸 🇮🇩 ya makanya om, sama kaya container, intinya kalau butuh apa ya di install.. Misal DE gnome, install Kate, tetep bakal install KDE yang itu ga dikit..
Flatpak perasaan ga pernah auto, dari distronya paling di set 🤔
@s4if 🇵🇸 🇮🇩 "sekarang storage murah"
model flatpak kan kaya container/docker om, yang butuh ya di install, ga butuh ya ga perlu, jadi kalau storage.. laptopku saya beri 50gb masih sisa banyak kok.
MicroOS fokus ke sistem operasi yg penting bisa boot, container jalan, dan container bisa jalan sebagai service. Program / aplikasi bisa di install dari flatpak, kalau ga ada bisa diinstall via distrobox (container, pakai podman sih).
Update os ga perlu di urus, toh command nya (zypper) ga bisa di akses secara langsung. Os bakal "update sendiri" kalau gagal bakal rollback otomatis (ty ke btrfs).
Karena zypper ga bisa diakses, misal mau install nginx, bisa pakai distrobox, kalau mau distro Debian, ya pas pembuatan distrobox tinggal pakai Debian.
Ibarat kaya Android om, OS sama aplikasi terpisah, user cukup fokus ke aplikasi (dari flatpak / distrobox).
Flatpak update kalau kita perintah update, distrobox itu ya.. Os di dalam container, kalau kita pencet update baru update, jadi jawabannya, update app sesuka kita.
Edit :
https://en.opensuse.org/Portal:Aeon (MicroOS ganti nama sesuai DE, ada aeon, ada kalpa)
@d9462559 kalau mau lihat2 stat keren, bisa nyobain prometheus, tambah cadvisor (le container advisor), buka grafiknya di grafana.
Termasuk uptime kuma sepertinya bisa dioper ke prometheus, jadi bakal jadi 1 dashboard lengkap
@d9462559 lebih sedikit penggunaan karbon Om, ya gimana lagi sudah masanya. Kita pengguna biasa mah masih ga begitu mikirin, selama listrik masih ada dan murah, gas!
Yang jelas kita bisa bikin "server" yang powerful dengan batre matahari aja.
@d9462559 karena di pi saya juga pakai dietpi, saya kepikiran gini..
Kenapa login pakai user biasa, padahal yang ngontrol juga kita, ga ada open port (ada sih ssh, tapi kasus saya internet isp seluler, jadi ga bisa masuk), kenapa ga langsung root aja? Toh device nya jarang di sentuh, paling2 login pas ada notif update docker aja.
Sejak saat itu, saya langsung root, haha, kalau untuk desktop, masih pakai user biasa
Notes by ini budi :mastodon_oops: | export